Wednesday, March 27, 2019

Hangatnya Memek Basah Calon Istriku

Pemuas Nafsu - Setelah satu tahun aku berbicara dengan istriku akhirnya aku mulai dekat dengan seorang wanita, yang baru saja aku kenal dia bernama Vani. Seorang wanita yang sudah menyandang status janda di usianya yang baru 23 tahun, usianya masih muda tapi dia mendapati pemilihan selingkuh dengan rekannya sendiri. Karena itu dia memutuskan untuk bercerai ...




Namun dia mengatakan tidak mau lama-lama menyandang status janda, berpikir lebih baik mencari pertimbangan dia ingin membuktikan diapun bisa menemukan pria yang lebih baik dari yang dipertanyakan. Diapun berterus terang tidak bisa lama-lama memendam sepuluhian, karena juga dia wanita yang ingin melakukan adegan layaknya di cerita wanita malam

Tapi Vani mengatakan tidak gampang memberi kepercayaan pada pria yang mencoba mendekatinya, diapun setuju dia menemukan menemukan selama dia cari. Namaku Bramantyo belum biasa di panggil Bram, usiaku sekarang sudah menginjak 32 tahun. Akupun berfikir sama dengan Vani maka kami pantas cocok satu sama lain, sebagai janda dan duda kamipun ingin melakukan adegan seperti dalam cerita seks juga.

Daripada harus mencari wanita penghibur, lebih baik mencari wanita yang benar-benar aku cinta dari dalam hatiku. Jadi lebih nyaman juga jika harus melakukan acara seperti dalam cerita seks lebih terasa untuk wanita penghibur yang hanya melampiaskan syahwat saja. Belum sampai sekarang saya belum pernah melakukan cerita seks dengan Vani.

Paling tidak sekarang saya sudah kenal juga. Vani juga seorang janda tanpa anak juga denganku, hubungan kami baru berjalan satu bulan tapi sudah terasa lama sekali, hampir setiap hari aku ke rumah Wisma

Sebenarnya Vani ada yang laki-laki tapi sekarang sudah menikah dan tinggal bersama di luar kota. Jadi mau tidak mau harus tetap di Rumah kalau kelak kami sudah menikah, tapi aku sudah mau kalau sudah punya rumah. Akhirnya orang tua Vani memutuskan terserah pada kami berdua saja, begitulah obrolan kami sudah sangat dekat.

Seperti malam ini aku akan mengambil Vani untuk aku ajak ke salah satu acara temanku, setelah sampai di tempat yang kami tuju. Kamipun masuk dalam ballroom hotel yang cukup ternama itu, padahal itu hanya acara ultah pernikahan temanku yang menginjak 5 tahun. Singkat cerita begitu acara selesai kamipun pamit namun saya terkejut kompilasi saya menyediakan kamar hotel kunci.

Sambil dia berbisik "Ayolah Bram .. aku tahu kalian belum melakukan hal itu kan..ambil kesempatan ini terima kasih juga Vani sebenarnya diapun mau melkaukannya .." Dan pindah dari tempat itu.

Dalam perjalana menuju parkir mobil akupun menantang terang pada Vani, aku ceritakan semuanya dan dia melangkah langkahnya dan tampak tajam sekali. Aku sangat takut jika-jika Vani akan berpikiran yang bukan-bukan meminta "Aku tidak mau akuaang .. aku hanya melihat kok .. ayo kita pulang saja .."

Belum sampai di kamar yang dituju namun kami sudah saling melumat bibir di dalam lift, dengan penuh mesra Vani memeluk sambil terus melumat bibirku. Dan akupun sama dengan penuh kemesraan aku kecup bibir sampai-sampai kmi tidak memperhatikan ada orang lain juga di lift itu, jadi pintu angkat terbuka kami langsung keluar dengan bibir masih saling melumat

Segera kami melihat nomor kamar yang sama dengan kunci hotel, kamipun segera dibuka layak pemain dalam adegan seperti cerita seks. Dalam sekejap kami sudah bertelanjang bulat “OOooouuggghh .. aaaaaaaggghh… eeeeuuuummmmppphhh… aaaaagggghhh… ..aaaaagggghhh… .aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….

Aku cium seluruh toketnya dan aku mainkan kedua putinya “Ooouuuggghh… aaaaaaggghhh… maaas… Braaam…. aaaaagggghhh ... aaaaaggggghhh ... aaaagggghh .. "Kini akupun tidak tahan dengan lambat aku menambah kontolku sambil terus menggerayangi tubuh Vani, dia malah melipat dua pahanya jadi aku mencari bantuan untuk kontolku.

Sampai akhirnya Bluuus…. masuklah titku lengkap dengan memek Vani, lalu akupun menggerakkan pantatku hingga Vani kembalai mendesah bahkan dia mencakar-cakar punggungku dengan menambahkan "OOouugghh ... ooouugggghh ... aaaaaggggghh ... aaaggghhh .." Bisa kulihat ada yang sedang berjalan dengan seks yang sedang digoyangku.

Sampai akhirnya Vani mulai dengan erangan penjang dari mulutku. Tanda akupun sudah emncapai puncak kenikmatan “OOOuuugghh… Vaaan… .. aaaaagggh… saaayaaang… .. aaaagggghhh… aaaaagggghhh… aaaaagggghgghh…” Tubuhku akhirnya terhempas juga di sebelah kiri Vani yang sedang terbuka oleh keringat dan dengan mesranya.

Kamipun sama-sama berpelukan dan aku mengecup Vani berulang kali bahkan aku berbisik "Akuaang ... sekarang kita tidak lagi meminta pernikahan kita .." Jika hari sudah siang begitu kami bangun, kami yang sama-sama mungkin sudah kesapekan.....

No comments:

Post a Comment