Wednesday, March 6, 2019

Pelet Untuk Mendapatkan Tubuh Wanita Seksi

Cerita Dewasa - Namaku Erni, aku seorang mahasiswi semester akhir di salah satu Fakultas berada di daerah Jakarta. Secara fisik aku adalah gadis yang menarik dengan tinggi sekitar 171cm, langsing dan sexy karena rajin ikut senam dan fitness serta berkulit putih mulus tanpa cacat sedikit pun dengan puting berwarna merah jambu dan bulu kemaluan tipis agak jarang-jarang.



         Kejadian ini bermula ketika aku baru saja usai pulang dari ruang baca skripsi perpustakaan setelah selesai menyusun beberapa bab skripsi yang harus kuperbaiki siang tadi usai menghadap dosen pembimbing skripsi ku.

        Saat itu keadaan sudah gelap sekitar pukul 18.45 dan kantin pun sudah tutup, jadi tidak ada lagi mahasiswa yang nongkrong di kantin dan kalaupun ada hanya sebagian kecil saja sehingga akupun memutuskan untuk langsung menuju ke lapangan parkiran khusus yang berada di samping kampus.

           Parkiran sudah agak sepi hanya tersisa beberapa mobil saja milik mahasiswa S2 ataupun S1 yang kebetulan ada jadwal kuliah malam. Kebetulan mobil ku tadi siang mendapat tempat parkir agak jauh ke sudut lapangan parkir.

           Lapangan parkir itu sendiri sebenarnya adalah tanah kosong yang di timbun oleh batu dan pasir dan di kelilingi oleh pagar seng tertutup rapat sehingga tidak dapat di lihat oleh orang dari luar. Di Jajaran mobil yang parkir di dekat ku terlihat hanya ada tinggal 3 mobil lagi di mana posisi ketiganya adalah tepat mengelilingi mobil ku sehingga menghalangi mobil ku keluar. Aku terus terang agak kesal karena selain sudah capek dan banyak masalah sehubungan dengan skripsi ku, eh ternyata malam-malam begini masih harus mendorong mobil lagi.

        Karena agak malas jalan aku pun terpaksa kembali ke dekat mobil dan berinisiatif mendorong Sedan tersebut sendirian. Dengan agak binggung aku letakan telapak tangan kiri ku di belakang mobil tersebut sementara tangan kanan di sebelah sisi kanan mobil.

       Ternyata Sedan tersebut tidak bergerak sama sekali. Aku curiga jangan-jangan pemilik memasang rem tangan. Karena itu aku berniat mengempiskan ban mobil sialan itu. Sedang asyik berjongkok dan mencari posisi pentil ban belakang sebelah kanan Sedan tersebut mendadak aku merasakan kehadiran orang di dekat ku.

          Aku langsung menoleh ternyata orang tersebut adalah Winoto teman sekampus ku yang sebelumnya sudah lulus namun pernah satu kelas dengan ku. Winoto adalah seorang pria kelahiran sulawesi berbadan hitam tinggi besar, dengan perut agak buncit, berwajah jelek buruk rupa dengan gigi agak tonggos.

          Terus terang jantung ku agak berdegup karena feeling ku merasa tidak enak terutama karena aku mengetahui bahwa Winoto selama ini sering menatapku berlama-lama dan caranya menatapku terasa sangat ambisius dan seolah-olah ingin memperkosaku. Namun aku berusaha terlihat bersikap tenang agar tidak menimbulkan akibat buruk karena menurut teman-teman ku jika kita terlihat tenang maka lawan kita cenderung ragu berniat jahat.

          Namun ternyata Winoto tidak berbuat apa-apa dan hanya berkata.. Ada yang bisa saya bantu ?
Eehh… ngggaak…anuhh.. ini mobil sialan di parkir begini, mana susah lagi dorongnya.. sahut ku agak canggung.

           Boleh saya bantu, kamu pegang samping kanan ini yah.. ujar Winoto memberi aba-aba agar aku berada di belakang samping kanan Sedan sialan itu tepat di depan mobilku.

            Ketika aku sedang dalam posisi siap mendorong dari arah kanan lalu ku tengokan kepala ke arah kiri ternyata Winoto tidak berada pada posisi belakang mobil itu melainkan berada tepat di belakang ku dan tangannya secara cepat telah berada di atas tanganku dan jarinya telah meremas jariku dengan lembut, mesra namun kuat.

Heeeiii… apa-apaan nih Winoto ? ujarku panik.

         Namun Winoto dengan tenang dan lembut malah menghembuskan nafasnya di balik telingaku dan berbisik sesuatu yang tidak jelas mungkin sedang merapal mantra lalu mengatakan aku mencintaimu Leni ujarnya lembut. Mendadak aku merasa lemas namun aku masih sempat berucap…. Lepaskan aku Winoto, apa kamu sudah gila ?? ujarku lemah.

         Makin lama cumbuan dari Winoto semakin hebat dan herannya aku yang biasanya sangat jijik kepadanya seperti terbangkitkan gairah birahiku, apalagi Winoto tidak hanya mencium pundak, tengkuk dan telingaku saja, namun tangannya telah mulai mengusap-usap daerah terlarang milik ku.

          Rupanya tangan kiri Winoto telah mengeluarkan kemejaku dari balik celana jeans yang aku kenakan dan masuk ke balik celana ku menembus CD ku dan mengusap-usap dengan lembut bukit kemaluanku.

         Aku hanya bisa mendesah lemah dan mulai merasakan rangsangan yang demikian kuat. Aaaaaccchhh…. Ssseeesshhhhh…. Mendadak Winoto menarikku dan membimbingku ke arah mobilku dan tangannya menarik pintu belakang sebelah kanan mobilku yang memang tidak sempat ku kunci. Kemudian dia merebahkan aku di jok tengah mobil milikku dan merebahkan sandarannya.

        Lalu Winoto menutup pintu mobilku dan mengambil kunci mobilku serta menguncinya dari dalam melalui central lock di pintu depan. Aku semakin tidak berdaya dengan usapannya di kemaluanku apalagi dia telah membuka kancing dan resleting celana jeansku dan tangannya telah menarik turun CD ku.

         Kemudian Winoto menarik dengan cepat celana jeansku hingga copot lalu menarik lagi CD ku hingga terlepas. Aku selama itu hanya bisa pasrah lemas tidak tahu mengapa, mungkin akibat mantra miliknya yang begitu dahsyat.

           Mungkin juga karena diriku telah di landa birahi yang sangat hebat karena terus terang aku begitu mudah terangsang sehingga itu pula sebabnya aku telah kehilangan keperawananku di tangan mantan kekasihku di awal masuk kuliah.

        Namun diluar itu semua yang kurasakan adalah kenikmatan yang teramat sangat karena selanjutnya bukan lagi jari Winoto yang bermain pada permukaan kemaluan serta clitoris dan juga pada daerah G-Spot milikku namun kini justru giliran lidahnya bermain-main di sana dengan skill yang sangat luar biasa jauh daripada yang mampu dilakukan oleh mantan kekasihku.

         Sehingga tanpa ku sadari aku justru mencengkram kepala Winoto dan menekannya ke arah kemaluanku agar rangsangan yang ku terima semakin kuat. Rupanya Winoto bukan sembarangan pria jantan biasa, tampaknya ia begitu mahir atau justru tengah di kuasai oleh hawa nafsu iblis percabulan sehingga ia bukan saja memainkan lidahnya ke sekitar klitoris dan daerah g-spot milikku namun juga mulutnya mampu menghisap dan lidahnya memilin-milin klitoris ku sehingga tanpa ku sadari aku semakin dilanda birahi dan memajukan kemaluanku sampai menempel ketat di wajahnya.

        Tak lama tubuhku pun mengejang kuat dan kurasakan vaginaku sangat basah dan aku merasa melayang di awang-awang dengan pahaku yang membekap erat wajah dan kepala Winoto. Winoto diam sejenak, setelah dilihat expresi wajahku sudah normal kembali ia pun mulai bergoyang memaju-mundurkan senjatanya namun secara sedikit demi sedikit jadi tidak langsung amblas main tancap seperti yang dilakukan oleh mantan kekasihku.

            Akupun mulai merasakan sedikit nyaman dengan ukuran Penis Winoto dan perlahan-lahan kembali terangsang dan dapat menikmatinya. Namun harus kuakui Winoto ternyata benar-benar seorang pria yang sangat kuat dan juga jantan, ia tidak saja begitu lembut memperkosa ku namun juga sangat memperhatikan kenyamanan dan kepuasanku, bagaimana tidak jika dibandingkan pria-pria yang pernah tidur dengan ku, Winoto sepertinya sungguh mengerti keinginanku.

           Ia tidak saja perlahan-lahan dan dengan penuh kelembutan memperkosa diriku namun juga aktif membantu merangsang diriku hingga aku benar-benar sangat terangsang sehingga walaupun ukuran kejantanannya menurutku sangat menyeramkan namun aku tidak merasa sakit dan dapat menikmatinya.

         Seiring semakin terangsangnya diriku, Winoto pun perlahan-lahan mulai semakin dalam menancapkan Penisnya. Akupun semakin lama semakin horny dan semakin tidak kuat lagi menahan desakan kenikmatan yang makin memuncak dan semakin tidak tertahankan itu. Hingga akhirnya merasa menyentuh awang-awang dan merasakan kenikmatan yang sungguh tidak pernah kualami sebelumnya dengan para kekasihku, tanpa sadar aku melenguh keras..

Oooouuuwwwwhhhh… Ssseessshhhh…. Winotooo….

        Dan akupun meremas kuat belakang kepalanya dan menjepit erat pinggangnya dengan kedua paha dan kaki sekuat-kuatnya dan juga mengangkat pinggulku hingga kemaluanku berhimpit kuat dengan kemaluannya dan yang masih ku ingat adalah saat itu diriku basah sekali dan nikmat sekali. Basah baik pada lubang kemaluanku maupun sekujur tubuhku yang penuh oleh keringatku maupun keringat dan liur Winoto ia sangat aktif menjilati sekujur tubuh ku baik leher hingga ke payudara ku.

      Dan selanjutnya akupun terbaring lemas tak berdaya, namun Winoto tidak meneruskan perbuatannya walaupun ia belum mencapai orgasme, tapi justru beristirahat sambil menunggu diriku siap kembali sungguh ia pria yang tahu diri tidak egois seperti pria-pria lainnya walaupun sebagai orang yang sedang memperkosaku ia sebenarnya bisa saja berbuat sesukanya tapi ternyata bisa dibilang ia adalah pemerkosa yang baik hati yang baru ku temui selama hidupku.

      Selanjutnya Winoto memijat-mijat sekitar puting payudara ku, dan kemudian mulai menjilat serta menghisapnya, slruppp.... slruppp....slrupppp....slruppppp.... rangsangan demi ransangan yang di berikan Winoto padaku kembali membangkitkan gairah seks ku dan terus terang saat itu aku sudah lupa kalau aku sesungguhnya sedang diperkosa dengan ilmu pelet oleh pria yang sama sekali tidak terbayang dalam kehidupanku.

Selanjutnya Winoto pun mencium dan mengulum lembut bibirku membuat diriku semakin terbuai oleh nafsu birahiku sendiri sehingga tanpa kusadari akupun membalas dengan penuh nafsu cium darinya.

        Keadaan tersebut semakin lama semakin tidak terkontrol lagi hingga aku merasa dari liang kewanitaanku mengalir cairan kewanitaanku yang semakin lama semakin basah.. Winoto pun tampaknya sangat paham kalau aku sudah sangat terangsang sehingga diapun mulai bergerak memacu tubuh dan Penisnya untuk semakin bersatu dan bergelut dengan tubuh dan Vaginaku.

        Aku yang sudah dilanda birahi yang sangat tinggi justru semakin memacu pinggulku mengikuti irama genjotan dari Winoto hingga akhirnya tidak tertahankan lagi dan akupun kembali dilanda gelombang orgasme demi orgasme yang beberapa saat kemudian menghantam sekujur tubuhku dan akupun hanya bisa memekik tertahan…. Aaaaaaaaacchhhhhh….. Aaaaaaaaacchhhhhh.......Aaaaaaaaacchhhhhh........sebelum kemudian merasakan tubuh Winoto ikut mengejang bersamaan dengan tubuhku dan menikmati semburan hangat cairan kejantanan Winoto yang menyembur dengan sangat derasnya masuk ke dalam rahimku. Crooott.. crroooottt… crrrroootttttt.......

         Saat itulah aku benar-benar merasa di awang-awang dan lupa segala-galanya. Sesudah itu yang kurasakan hanyalah rasa nikmat bercampur lemas yang membuatku benar-benar terbaring lemah tak berdaya dan membiarkan Penis Winoto tetap tertancap dalam liang vaginaku.

        Namun tampaknya Winoto tidak ingin berlama-lama menikmati moment indah kami berdua, diapun meraih kotak tisu yang berada di bawah jok belakang dan kemudian mencabut Penisnya dari cengkraman hangatnya liang kewanitaanku. Dan diapun segera mengelap Penisnya yang basah oleh perpaduan cairan kenikmatan milik kami berdua dan kemudian mengelap pula sekitar bibir vagina ku hingga bersih dengan tisu2 tersebut.

        Di sini aku baru sadar fungsi ganda membawa tisu di mobil, terus terang selama ini dengan mantan-mantan kekasihku aku hanya mengenal bersetubuh secara normal dan dilakukan di atas ranjang, baru kali ini lah aku merasakan nikmat persetubuhan di dalam mobil. Dengan di bantu olehnya akupun kembali mengenakan pakaianku secara lengkap. Begitu pula dengan Winoto, diapun segera mengenakan semua pakaiannya.

       Lalu dengan rambut yang masih acak-acakan yang kusisir seadanya dengan menggunakan jari tangan, akupun segera pindah duduk ke bangku depan sebelah kiri mengikuti kemauan Winoto yang mengatakan ingin mengantar ku pulang.

          Sambil menunggu di dalam mobil akupun memperhatikan bahwa ternyata mobil Sedan yang menghalangi jalan keluar mobilku ternyata adalah milik Winoto dan ia dengan tenangnya memindahkan mobil tersebut dan memarkirkannya bersejajar dengan mobil lain yang masih tersisa.

         Namun herannya aku sama sekali tidak marah namun justru diam saja sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan dan rasa lemas akibat orgasme yang baru saja kualami. Kemudian Winoto mengantarkan aku pulang dengan membawa mobilku ke rumah orangtuaku di daerah Elit Jakarta Utara. Kami dapat keluar dengan mulus dari parkiran kampus tanpa kecurigaan dari pihak keamanan kampus dan tanpa perlawanan sama sekali dari diriku.

      Sampai di dalam kamar akupun dengan ganas mencumbu dan mencium Winoto seolah-olah dia adalah kekasihku, tampaknya pelet milik Winoto benar-benar ampuh hingga aku dibuat kehilangan akal sehat, untungnya orangtuaku bersama adik ku sedang berlibur ke Tokyo sehingga tidak ada yang mengertahui perbuatan kami, apalagi kamar pembantu ku terletak jauh di tingkat belakang.

      Selanjutnya kamipun kembali mengulangi perbuatan seperti yang terjadi di parkiran tadi yang menurutku belum benar-benar tuntas terutama karena aku betul-betul ketagihan oleh keperkasaan Winoto yang benar-benar luar biasa.

Dan malam itu kami bersetubuh kira-kira 4 kali yang baru berakhir menjelang subuh. Aku sendiri sampai heran bagaimana mungkin aku bisa sejalang itu, apalagi mengingat biasanya dengan mantan kekasihku paling banyak kami hanya bersetubuh 2 kali dalam semalaman.

Begitupula menjelang siang saat kami berdua terbangun karena rasa penat, kami pun segera pergi ke kamar mandi milikku yang terletak bersebelahan dengan kamarku dan memiliki pintu tembus ke kamarku sehingga kami berdua dapat keluar masuk kamar mandi dalam keadaan bugil tanpa diketahui oleh siapapun.

       Dan didalam kamar mandi, kamipun kembali mengulangi perbuatan semalam sambil di sertai siraman air hangat dari shower di kamar mandiku. Menjelang jam 1 siang, Winoto baru pamit dari rumahku yang mana sebelumnya sudah kuajak makan bersama dengan makan makanan pesanan dari sebuah rumah makan di dekat rumahku. Akupun kembali ke kamar dan tertidur pulas hingga sore harinya.

Malamnya Winoto menelpon dan meminta maaf atas kejadian kemarin, dan gilanya dalam hitungan menit saja dia telah berada di depan rumahku setelah menelepon dari telepon umum di taman kompleks dekat rumahku, mau tidak mau akupun turun menghadapinya.

Konyolnya justru ia kemudian menyatakan cintanya dan memintaku untuk menjadi kekasihnya, yang juga dengan konyolnya tanpa sempat kusadari justru ku balas dengan anggukan kepala. Dan sejak malam itu kamipun resmi menjadi sepasang kekasih.

        Hingga kini kamipun tetap bersama, bahkan kedua orangtua ku pun tidak dapat mencegah hubungan kami berdua, dan malah kami akhirnya menikah. Terus terang aku bangga menjadi istrinya Winoto, bukan hanya karena keperkasaannya namun juga karena sikapnya yang memanjakanku sebagai seorang wanita dan tidak pernah bersikap egois.

    Walaupun banyak anggota keluargaku terutama dari keluarga besar yang tidak menyetujui pernikahanku dengan pria jelek tersebut, namun aku justru bangga dan sangat senang dapat memperoleh keturunan dari pria sebuas dan seperkasa Winoto.


No comments:

Post a Comment